Jumat, 30 Oktober 2009

SONETA TENTANG KAU YANG CABAI MERAH

jika bisa biji-biji saja aku di dalam tubuh kau yang cabai
cabai merah lebih api yang darah aku tak mampu capai
lebih merah yang merah lidah aku tidak sanggup gapai
lebih merah dari hati aku yang kepada kau tak sampai

atau merah-nyalakanlah hidup aku yang selalu redup
atau merah-semukanlah malu aku yang tak mau cukup
tancapkanlah lancip ujung kau agar dada aku bisa kuncup
dan luka-luka aku cuma kepada bibir kau akan mengecup

dan kecup juga bibir aku yang tak seberapa tahu mengecap
agar sedikit merah dan kepada nama kau aku fasih mengucap

cuma kau cabai merah, o cabai yang teramat rindu aku lumat
maka merah-pedaskan nasi aku yang hanya punya buah tomat
atau merah-sambalkan nasib celaka aku yang tidak mau tamat
agar utuhlah kisah aku mengalur di kalimat kau hingga kiamat


resource: koran tempo sastra minggu, m.aan mansyur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar